Jumat, 15 Mei 2015

Manusia dan Harapan


Harapan

Pengertian Harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.

Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.

Persamaan Harapan dan Cita-Cita

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar.

Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

Contoh Harapan

Aku berharap suatu saat nanti aku bisa menjadi seorang yang sukses dan bisa membuat orangtuaku bangga terhadapku.

Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan

Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.

Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris nya.Tentang besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan se efektif dan se efisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.

Doa

Pengertian Doa

Doa berasal dari kata da’a yang mempunyai arti memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon agar tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.

Macam-Macam doa

1. Doa masalah (permintaan)
Doa ini bersifat meminta yang mempunyai tujuan untuk meminta agar diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan. Doa masalah (permintaan) terbagi menjadi tiga, yaitu:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah SWT
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah,  padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Misalnya meminta kepada pohon-pohon besar ataupun di tempat-tempat yang keramat. Hal ini termasuk syirik dan merupakan dosa besar
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan. Misalnya meminta pada orang lain yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya. Hal ini hukumnya boleh.

2. Doa ibadah
Doa ibadah adalah semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah baik lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah seperti shalat, puasa, haji dan lain sebagainya mempunyai tujuan untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.

Contoh Doa

Doa Bapa Kami
Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan
kami, seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke
dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada
yang jahat.
[Karena Engkaulah yang empunya
Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin.

Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.

3 Teori Kebenaran. :

1.Teori Koherensi atau Konsistensi
Yaitu suatu pernyataan yang dianggap benar apabila pernyataan itu konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya, setiap manusia akan mati.

2.Teori Korespondensi
Yaitu suatu pernyataan benar apabila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Contohnya, Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia

3.Teori Pragmatis
Yaitu suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Kepercayaan dan Usaha untuk Meningkatkannya.

Kepercayaan dapat dibedakan atas:

1. Kepercayaan kepada diri sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ada pada setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri dapat berupa menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

2. Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan pada orang lain sudah pasti percaya terhadap kata  hatinya atau perbuatan yang dilakukan sesuai dengan kata hatinya atau terhadap kebenaran. Misalnya seseorang yang sudah berjanji sesuatu harus memenuhi atau melakukannya meskipun janji itu tidak terdengar atau diketahui orang lain. Kepercayaan kepada orang lain bisa terhadap orang tua, saudara, atau siapa saja.

3. Kepercayaan kepada pemerintah
Menurut Prof. Ir. Poedjawiyatna negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia. Tuhan adalah pemilik kedaulatan yang sejati karena semuanya adalah ciptaan Tuhan. Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, kewibawaan pun milik rakyat. Karena itu wajarlah jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara atau pemerintah yang memimpin.

4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayan kepada Tuhan Yang Maha Esa itu sangat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan ini juga penting karena merupakan tali kuat yang menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya jika umatnya tidak percaya kepada-Nya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari-Nya, manusia harus percaya kepada Tuhannya.

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi, kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu diantaranya:
a.       Meningkatkan ketaqwaan dengan cara meningkatkan ibadah
b.      Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat
c.       Meningkatkan kecintaan kepada sesama manusia dengan cara saling menolong
d.      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan

e.       Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki dan sebagainya.

Source :
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/persamaan-harapan-dan-cita-cita/
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-harapan.html
http://waodesh.blogspot.com/2014/01/manusia-dan-harapan.html

0 komentar:

Posting Komentar