Manusia dan Kebudayaan
Manusia
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai
kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem
yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari
berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan
dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong
dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia
merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk
yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering
disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia
terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
Jasad, badan kasar
manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang.
Hayat, mengandung unsur hidup yang ditandai
gerak.
Ruh, bimbingan Tuhan
yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran.
Nafs. kesadaran tentang
diri sendiri.
2) Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
Id, merupakan libido
murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
Ego, merupakan bagian
atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali
disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan
energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Superego, merupakan
kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang
mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi
dari pandangan-pandangan orang tua.
Hakekat Manusia
a. Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1) Perasaan
intelektual,
2) Perasaan
estetis,
3) Perasaan
etis,
4) Perasaan
diri,
5) Perasaan
sosial,
6) Perasaan
religius.
c. Makhluk
biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d. Makhluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
.
Kepribadian Bangsa Timur.
Kepribadian bangsa
timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian
bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo
seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa
timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara
Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di
Negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa
timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul
maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang
mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya
masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata
dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak
boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu
suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal
tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.
Bangsa timur erat
kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya
saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal
tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk
mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih
kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara
tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih
banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari
masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas
daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain
merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka
menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang
tergabung dalam ASEAN.
BAGAN PSIKO-SOSIOGRAM
MANUSIA
Pada hakikatnya manusia
dan kebudayaan adalah sesuatu ikatan yang tidak mungkin bisa dipisahkan dalam
kehidupan kita. Manusia diciptakan oleh Tuhan secara sempurna untuk menjalankan
hakekatnya sebagai manusia bumi. Setiap manusia pasti akan meneruskan budaya
yang telah ada dari jaman nenek moyangnya. Hal itu akan berlanjut terus – menerus
seiring jalannya waktu.
Pada kesempatan ini,
kita akan membahas sub bab ke tiga yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.
Berikut ini merupakan
contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Dari gambarr diatas
dapat dijelaskan sebagai berikut :
– Nomor 7 dan 6 disebut
sebagai daerah tak sadar dan sub sadar.
Disebut sebagai daerah
tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu
disadari bahkan oleh manusia itu sendiri.
contoh study kasusnya,
misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu
sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu
sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia.
Disebut daerah Sub
sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak
keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
contoh study kasusnya,
misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita
kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk
dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy buruk itu kita
misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada
peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di
Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal
itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.
– Nomor 5 disebut
daerah kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan
yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun
yang dapat mengetahuinya.
contoh study kasusnya,
misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita
sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan
didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut
didalam hatinya dan pikirannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.
– Nomor 4 disebut
daerah kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia
mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan,
pengetahuan dan sebagainya.
contoh study kasusnya ,
misalnya kita lihat dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang
diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang
telah dimilikinya.
– Nomor 3 disebut
lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang
dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak
selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa
berada pada lingkaran ini. contoh study kasusnya, misalnya kita lihat segi
perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang
mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu
yang dirasakannya.
– Nomor 2 disebut
lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan
guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah
sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
salah satu contoh study
kasusnya, misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling
membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli
dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini
adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam
kehidupan kita.
– Nomor 1 disebut
lingkaran hubungan jauh, yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang
berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa
saja yang akan dihadapi kedepannya.
contoh study kasusnya,
misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah
masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam
otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut.
Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian
hari.
– Nomor 0 disebut
lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang
tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
contoh study kasusnya,
Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir
bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita
tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat dari berbagai aspek
yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara
tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
Kebudayaan
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan dari bahasa
sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa
latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi
secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal
budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat
tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat
melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.”.
Menurut para ahli
-
Melville J. Herkovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang
terdapat di dalam masyarakat ditentukkan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki
masyarakat itu.
-
Herkovis memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi
ke generasi hidup terus.
-
E.B.Tylor (1871) mendefinisikan bahwa
kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan sebagai anggota masyarakat.
-
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi
merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
-
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan
bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
-
Koentjaraningrat,1974 mengatakan kebudayaan
ada dua pengertian, yaitu secara sempit dan secara luas. Kebudayaan dalam arti
sempit yaitu kesenian, sedangkan kebudayaan dalam arti luas adalah seluruh daya
pikiran, karya, dan hasil cipta manusia yang tidak berakar pada nalurinya dan
yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar
Unsur – Unsur
Kebudayaan
1.
Kesenian
Setelah memenuhi
kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.
Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul
karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar
dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang
lain.
3.
Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul
karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling
sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar
individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
4.
Bahasa
Sesuatu yang berawal
dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah
komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa
universal seperti bahasa Inggris.
5.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem
ekonomi
Sistem yang timbul
karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar
dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang
lain.
6.
Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir
karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga
memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
7.
Sistem religi
Kepercayaan manusia
terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat
yang lebih dan Maha Kuasa.
Perbedaan kebudayaan
dalam 2 bentuk wujud
-
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua
ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup
barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
dan gedung pencakar langit.
-
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah
ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu
seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional
Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi
wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
1.Kompleks gagasan,
konsep, dan pikiran manusia.
Kebudayaan
yang muncul dan hidup karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang
serta buah dari pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah
buku – buku, arsip dan sebagainya.
2.Kompleks aktivitas.
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3.Wujud sebagai benda.
Aktivitas
manusia sehari – hari umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana
dan prasarana. Dari situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa
bergerak maupun tidak.
Orientasi Nilai Budaya
1. Hakekat Hidup Manusia
(MH) hakekt hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern, ada yang
berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan
tertentu mengaggap hidup sebagai suatu hal yang baik “mengisi hidup”.
2. Hakekat Karya Manusia
(MK) setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang
beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau
kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat Waktu Manusia
(WM) hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan
memntingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini
atau masa yang akan datang.
4. Hakekat Alam Manusia
(MA) ada kebudayaan yang menganggap manusai harus mengeksploitasi alam atau
memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan
manusia harus harmonis dnegan alam dan manusai harus menyerah kepada alam.
5. Hakekat Hubungan Manusia
(MN) dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik
secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepadaa
tokoh-tokoh). ada pula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi
kekuatan sendiri).
Perubahan Kebudayaan
Berikut ini merupakan
faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan :
1. Terbiasanya
masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang
yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang
berbeda.
2. Kalau pandangan
hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh
nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat
dalam keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan
unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami kelambatan karena
harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama
yang berlaku. Dengan demikian, suatu unsur kebudayaan baru akan dapat diterima
jika unsur kebudayaan yang baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama
yang berlaku, dan karenanya tidak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada.
3. Corak struktur
sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan
baru.
4. Suatu unsur
kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau
sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Sebuah unsur baru
yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan
kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan
sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara
konkrit dibuktikan kegunaannya.
Penyebab Terjadinya
Perubahan Kebudayaan
Perubahan sosial dan
kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal
dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
a . Sebab-Sebab yang
Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial
yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern)
1) Dinamika penduduk,
yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya
penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang
bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan
dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai
bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya
pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya
perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu
menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator
proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan
perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam
keluarga.
b . Sebab-Sebab yang
Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat
terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab
ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
1) Adanya pengaruh
bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk
mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami
tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan
alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat
memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
2) Adanya peperangan,
baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan,
karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan
kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3) Adanya pengaruh
kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan
menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa
paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan
saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan
mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses
imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau
diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan
pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan
dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat
kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
Penganut kebudayaan,
Pembawa kebudayaan,
Manipulator kebudayaan,
dan
Pencipta kebudayaan.
Manusia dan kebudayaan
merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini.
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh
Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari
kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari,
dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Secara sederhana
hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku
kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan
sehari-hari oleh manusia
Di dunia sosiologi
manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun
keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia
menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
Disamping itu,
kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan
suatu seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan
yang dijalaninya menjadi lebih indah.
Manusia dan keindahan
atau seni memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk
keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara
maupun seni pertunjukan) yang nantinya menjadi bagian dari kebudayaannya yang
dapat dibanggakan.
Sebuah kebudayaan besar
biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah
kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan
dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama,
pekerjaan, pandangan politik dan gender.
Contoh-Contoh Hubungan
Antara Manusia dengan Kebudayaan
1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar
faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat
melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang
melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara hidup di kota dan di desa yang
berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak
yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota
bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara
teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada
diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat
dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan
menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan
cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang
tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah
di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan
umatnya.
5) Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian
seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua
berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain
seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan
tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Dart sisi lain,
hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui
tiga tahap yaitu :
1. Ekstemalisasi, yaitu
proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi, yaitu
proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang
terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat
dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku
manusia.
3. Intemalisasi, yaitu
proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia
mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik,
sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Sumber
http://katsuyuki89.blogspot.com/
https://oktarinisi.wordpress.com
https://teraiania.wordpress.com
https://yanuirdianto.wordpress.com
http://tonyhernandi10.blogspot.com/
http://bonar69.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar