Manusia dan Harapan
Harapan
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut
permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli
warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan
sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat
terwujud.
Persamaan Harapan dan Cita-Cita
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa.
Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan
yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya
dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau
meningkat.
Contoh Harapan
Aku berharap suatu saat nanti aku bisa menjadi
seorang yang sukses dan bisa membuat orangtuaku bangga terhadapku.
Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan
kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan
atau pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan. Dorongan itulah yang
menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk
memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang
mempunyai harapan,orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan,biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli waris nya.Tentang besar kecilnya harapan
seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.Untuk itu dengan
memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan se efektif
dan se efisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan
orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.
Doa
Pengertian Doa
Doa berasal dari kata da’a yang mempunyai arti
memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon agar tercegah dari sesuatu yang
memudharatkan.
Macam-Macam doa
1. Doa masalah (permintaan)
Doa ini bersifat meminta yang mempunyai tujuan untuk
meminta agar diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan. Doa masalah
(permintaan) terbagi menjadi tiga, yaitu:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah SWT
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain
Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi
dan memberikan permintaannya. Misalnya meminta kepada pohon-pohon besar ataupun
di tempat-tempat yang keramat. Hal ini termasuk syirik dan merupakan dosa besar
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah
pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan. Misalnya meminta pada orang
lain yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya. Hal ini
hukumnya boleh.
2. Doa ibadah
Doa ibadah adalah semua bentuk ibadah atau ketaatan
yang diberikan kepada Allah baik lahiriah maupun batiniah, karena pada
hakikatnya semua bentuk ibadah seperti shalat, puasa, haji dan lain sebagainya
mempunyai tujuan untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
Contoh Doa
Doa Bapa Kami
Bapa
kami yang di sorga,
Dikuduskanlah
nama-Mu,
datanglah
Kerajaan-Mu,
jadilah
kehendak-Mu
di
bumi seperti di sorga.
Berikanlah
kami pada hari ini
makanan
kami yang secukupnya
dan
ampunilah kami akan kesalahan
kami,
seperti kami juga mengampuni
orang
yang bersalah kepada kami;
dan
janganlah membawa kami ke
dalam
pencobaan,
tetapi
lepaskanlah kami dari pada
yang
jahat.
[Karena
Engkaulah yang empunya
Kerajaan
dan kuasa dan kemuliaan
sampai
selama-lamanya. Amin.
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya
mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
3
Teori Kebenaran. :
1.Teori
Koherensi atau Konsistensi
Yaitu
suatu pernyataan yang dianggap benar apabila pernyataan itu konsisten dengan
pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya, setiap manusia
akan mati.
2.Teori
Korespondensi
Yaitu
suatu pernyataan benar apabila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu
berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Contohnya,
Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia
3.Teori
Pragmatis
Yaitu
suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
Kepercayaan
dan Usaha untuk Meningkatkannya.
Kepercayaan
dapat dibedakan atas:
1.
Kepercayaan kepada diri sendiri
Kepercayaan
kepada diri sendiri itu ada pada setiap pribadi manusia. Percaya pada diri
sendiri dapat berupa menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya
mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.
Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan
pada orang lain sudah pasti percaya terhadap kata hatinya atau perbuatan yang dilakukan sesuai
dengan kata hatinya atau terhadap kebenaran. Misalnya seseorang yang sudah
berjanji sesuatu harus memenuhi atau melakukannya meskipun janji itu tidak
terdengar atau diketahui orang lain. Kepercayaan kepada orang lain bisa
terhadap orang tua, saudara, atau siapa saja.
3.
Kepercayaan kepada pemerintah
Menurut
Prof. Ir. Poedjawiyatna negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung
memerintah dan memimpin bangsa manusia. Tuhan adalah pemilik kedaulatan yang
sejati karena semuanya adalah ciptaan Tuhan. Pandangan demokratis mengatakan
bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, kewibawaan pun milik rakyat. Karena itu
wajarlah jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara atau
pemerintah yang memimpin.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayan
kepada Tuhan Yang Maha Esa itu sangat penting, karena keberadaan manusia itu
bukan dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan ini juga
penting karena merupakan tali kuat yang menghubungkan rasa manusia dengan
Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya jika umatnya tidak percaya
kepada-Nya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan
dari-Nya, manusia harus percaya kepada Tuhannya.
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha
itu bergantung kepada pribadi, kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu
diantaranya:
a. Meningkatkan ketaqwaan dengan cara
meningkatkan ibadah
b. Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat
c. Meningkatkan kecintaan kepada sesama
manusia dengan cara saling menolong
d. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang
berlebihan
e. Menekan perasaan negatif seperti iri,
dengki dan sebagainya.
Source :
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/persamaan-harapan-dan-cita-cita/
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-harapan.html
http://waodesh.blogspot.com/2014/01/manusia-dan-harapan.html
0 komentar:
Posting Komentar